Makalah Sistem Informasi PT GUDANG GARAM Tbk.

ANALISA SISTEM INFORMASI AKUNTANSI
 PT GUDANG GARAM Tbk.


Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah
Sistem Informasi Manajemen




       DISUSUN OLEH :
Ø  JAN NEHEMIAH                           1519210090
Ø  DEBBY CORNELIA ANGELIA       1519210007

STIE MULTI DATA PALEMBANG


2013




KATA PENGANTAR
Puji dan syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya yang tak terhingga kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan Sistem Informasi Manajemen dengan tema Sistem Informasi Akuntansi
Dengan keterbatasan ilmu dan pengetahuan yang penulis miliki, penulis mencoba untuk merangkai kata demi kata untuk menyusun laporan ini dan dalam menyelesaikan laporan dari tugas Sistem Informasi Akuntansi
Dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah memberikan dukungan dan bantuan baik secara spiritual maupun material dalam menyusun laporan dari tugas Sistem Informasi Manajemen:
  1. Ibu Raisa Pratiwi, SE, M.Si selaku dosen pembimbing
  2. Orang Tua sebagai pendukung
  3. Teman dan sahabat yang selalu memotivasi
Semoga bantuan tersebut mendapat imbalan yang setimpal dari Tuhan dan kenangan manis bagi penulis. Penulis merasa dan menyadari bahwa laporan ini masih banyak terdapat kekurangan dikarenakan oleh segala keterbatasan pengetahuan yang dimiliki, yang menyebabkan laporan ini belum sempurna. Oleh karena itu penulis sangat mengharapkan saran dan kritik yang sifatnya membangun dari semua pihak.
Akhir kata penulis mohon maaf bila terdapat kekurangan dan kesalahan dalam penulisan laporan pendidikan sistem ganda ini. Semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan bagi pembaca pada umumnya.

                                                                                  
                                                                    Palembang, 21 September 2016
                                                                                    


            Penulis

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................................................... i
DAFTAR ISI.............................................................................................................. ii
BAB I  PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang.............................................................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah......................................................................................... 3
1.3 Tujuan........................................................................................................... 3
BAB II : PEMBAHASAN
2.1 Profil Perusahaan.......................................................................................... 4
2.2 Sistem Informasi Akuntansi dan Lingkungan Bisnis.................................... 5
2.3 Komponen Sistem Informasi........................................................................ 6
2.4 Gambaran SIA Perusahaan......................................................................... .. 7
2.5 Analisa Terhadap SIA Perusahaan ............................................................ .. 8
 BAB III : PENUTUP
3.1 Kesimpulan................................................................................................... 12
DAFTAR PUSTAKA

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang
Pada era informasi dan globalisasi menyebabkan lingkungan bisnis mengalami perubahan yang sangat pesat dengan tingkat persaingan ketat. Oleh karena itu perusahaan-perusahaan dituntut untuk melakukan kegiatan operasionalnya secara efektif dan efisien umtuk mempertahankan eksistensinya, sehingga pengetahuan merupakan kekuatan yang sangat penting untuk membantu manajer dalam pengambilan keputusan. Informasi yang berkualitas yaitu informasi yang akurat, relevan, dan tepat waktu sehingga keputusan bisnis yang tepat dapat dibuat yang disesuaikan dengan sistem informasi yang diterapkan di masing-masing perusahaan. Dengan demikian, pengelolaan sistem informasi merupakan hal yang sangat penting untuk dilakukan.
Sistem informasi juga diperlukan dalam pengadaan bahan baku untuk kelancaran proses pembelian bahan baku dari pemasok serta kepada pembeli. Prosedur pembelian bahan baku melibatkan beberapa bagian dalam perusahaan dengan maksud agar pelaksanaan pembelian bahan baku dapat diawasi dengan baik. Salah satu penyebab terjadinya kekacauan-kekacauan dalam prosedur pembelian bahan baku adalah lemahnya pengendalian intern pada sistem dan prosedur yang mengatur suatu transaksi. Untuk mengatasi masalah tersebut, maka setiap perusahaan perlu menyusun suatu sistem dan prosedur yang dapat menciptakan pengendalian intern yang baik dalam mengatur pelaksanaan transaksi perusahaan.
Bagi perusahaan yang bergerak dalam industri manufaktur, sistem informasi produksi yang efektif merupakan suatu keharusan dan tidak lepas dari persoalan persediaan bahan baku, karena sebagian besar modal perusahaan terikat pada proses produksi perusahaan tersebut. Dengan adanya sistem informasi yang efektif, maka kekacauan-kekacauan yang umum terjadi dalam bidang produksi seperti jadwal produksi yang tidak realistis, pemborosan  dan terjadinya kekurangan persediaan yang terjadi selama proses produksi dapat dihindari dan ditangani.
Sampai saat ini, pengertian pengendalian intern telah dikemukakan oleh banyak pihak. Dalam arti sempit, pengendalian intern didefinisikan sebagai pengecekan untuk memeriksa kecermatan penjumlahan. Sedangkan dalam arti luas, pengendalian intern adalah semua alat-alat yang digunakan oleh pimpinan perusahaan untuk melakukan pengawasan. Sistem informasi produksi memfokuskan pada aspek-aspek seperti: pemesanan, penyimpanan, dan ketersediaan bahan baku dan perlengkapan produksi; penjadwalan mesin, fasilitas dan tenaga kerja untuk memproses bahan baku menjadi bahan jadi; mendesain dan menguji produk dengan jumlah sesuai rencana, kualitas yang baik dan biaya yang dianggarkan. Dengan kata lain, sistem informasi produksi bertujuan mendukung fungsi produksi dan operasi yang terdiri atas aktivitas yang berkaitan dengan perencanaan dan pengendalian produksi barang dan jasa.
Untuk mencapai tujuan perusahaan manajemen bertanggung jawab terhadap praktek pembelian bahan baku dan produksi dalam perusahaan yang dikelola dan harus secara terus-menerus mengawasi sistem pengendalian intern yang sudah ditetapkan.
PT Gudang Garam Tbk merupakan produsen rokok kretek terkemuka di Indonesia yang memproduksi berbagai jenis produk berkualitas tinggi, mulai dari sigaret kretek linting (SKL), sigaret kretek tangan (SKT) dan sigaret kretek mesin (SKM) yang sudah tersebar luas di Nusantara maupun di dunia. Produk PT. Gudang Garam diantaranya adalah Gudang Garam International, Surya 12, Surya 16, Surya Slims, Surya Signature, Surya Profesional, Surya Pro Mild, Gudang Garam Nusantara, Gudang Garam Nusantara Mild, Gudang Garam Merah, Gudang Garam Djaja, Nusa, Taman Sriwedari dan Sigaret Kretek Filter Klobot.



1.2 Rumusan Masalah
Aktivitas perencanaan dan pengendalian pembelian bahan baku dan produksi menjadi semakin kompleks. Untuk dapat melakukan aktivitas perencanaan dan pengendalian pembelian bahan baku dan produksi sebagai penghasil informasi. Oleh karena itu, penulis tertarik untuk mengevaluasi dan menganalisa  sistem informasi akuntansi sebagai penyedia informasi perencanaan dan pengendalian pembelian bahan baku dan produksi.
Dari uraian diatas maka permasalahan yang menarik diangkat untuk lebih mengetahui tentang perusahaan adalah:
1.      Bagaimana gambaran umum didirikannya PT Gudang Garam Tbk?
2.      Bagaimana gambaran sistem informasi akuntansi di PT Gudang Garam Tbk?
3.      Bagaimana analisis terhadap sistem informasi akuntansi di PT Gudang Garam Tbk?
1.3  Tujuan Penelitian
Tujuan penulisan makalah ini adalah untuk mengetahui lebih banyak tentang gambaran Sistem Informasi Akuntansi (SIA) khususnya PT Gudang Garam Tbk, dan menganalisa serta mendesain Sistem Informasi Akuntansi (SIA) PT Gudang Garam Tbk



BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Profil Perusahaan
Menurut Yogianto (1995:1) yang mengutip dari Jerry Fritz Gerald dan Warren D.Stalling, pendekatan sistem yang lebih menekankan pada prosedur mendefinisikan sistem sebagai berikut “ Suatu sistem adalah suatu jaringan yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu sasaran yang tertentu”.
Definisi sistem menurut Mulyadi (1993:2) sebagai berikut:
1.      Setiap sistem terdiri atas unsur-unsur.
2.      Unsur-unsur tersebut bagian terpadu sistem yang bersangkutan.
3.      Unsur-unsur tersebut bekerja sama untuk mencapai tujuan sistem.
4.      Suatu sistem merupakan bagian dari sistem lain yang lebih besar.
2.1.1 Sejarah Singkat Pabrik
Sebelum perusahaan PT. Gudang Garam berdiri, pemiliknya yang bernama SURYA WONOWIJOYO kelahiran Hokian – Cina pada tanggal 15 agustus 1923 bekerja diperusahaan rokok Tjap 93 (NV. Sembilan Tiga) milik pamannya di Jl Raden Patah – Kediri setelah tahun1957 beliau membuka perusahaan sendiri dengan menyewa tanah seluas 1000M dan jumlah sekitar 50 orang.
Seorang pengusaha yang dibesarkan di pulau Madura tepatnya di Sampang ini merintis perusahaannya dengan sangat ulet dengan memasarkan 50 juta batang rokok yang dipasarkan kekota  terdekat dengan harga Rp. 1,- perbungkus sekitar pada trahun 1958 sehingga menjadi perusahaan yang besar seperti sekarang ini, sekitar tahun 1968 perusahaan perseorangan ini akhirnya dirubah menjadi Firma (Fa) dan kemudian sekitar tahun 1972 dengan fasilitas pemerintah perusahaan-perusahaan ini menjadi “PT” tertutup yang sahamnya hanya boleh dimiliki oleh keluarganya sendiri, dan tahun 1990 PT. Gudang Garam menjadi terbuka dimana sahamnya bolehdimiliki oleh orang luar.
Pada tahun 1960 sebuah cabang produksi SKT dan SKL dibuka di Gurah sekitar 13 KM arah tenggara kota Kediri dengan pegawai kurang lebih 200 karyawan yang setiap harinya pulang pergi Gurah – Kediri.
Dengan adanya kebijakan ekonomi pemerintah dan stabilitas politik pada awal orde baru peluang semakin meningkat didalam negeri dan usahanya semakin akselerasi dengan dukungan BNI 1946, sehingga pada September 1968 areal pertama seluas 100 M dibeli dan dijadikan Unit I dan pada tahun yang sama dibangun unit II disusul pemindahan unit produksi dari Gurah ke Kediri pada tahun 1969.
Pada tahun 1990 perusahaan mencatatkan sahamnya  pada Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya dan melakukan penawaran pada masyarakat luas pada bulan juli – Agustus 1990 sebesar 1,98% sehingga total sahamnya 20%  dari modal yang disetor penuh.
       2.1.2 Jumlah Karyawan
Pada awalnya berdirinya PT. Gudang Garam hanya memilki 50 orang karyawan dan hampr semua dari daerahnya sendiri, tetapi lama kelamaan tanbah menjadi banyak dan sekarang kurang lebih sekitar hampir 39.000 dan sudah banyak yang berasal dari daerah luar (Luar Kota). Data Karyawan per 31 Desember 2006
-Karyawan Borongan                14.272 orang
-Karyawan Tetap                       24.400 orang
JUMLAH                                     38.400 orang



2.2 Sistem Informasi Akuntansi dan Lingkungan Bisnis.
            Sistem informasi akuntansi (SIA) merupakan suatu rangkap pengkordinasian sumber daya (data, meterials, equipment, suppliers, personal, and funds) untuk mengkonversi input berupa data ekonomik menjadi keluaran berupa informasi keuangan yang digunakan untuk melaksanakan kegiatan suatu entitas dan menyediakan informasi akuntansi bagi pihak-pihak yang berkepentingan.
Transaksi memungkinkan perusahaan melakukan operasi, menyelenggarakan arsip dan catatan yang up to date, dan mencerminkan aktivitas organisasi. Transaksi akuntansi merupakan transaksi pertukaran yang mempunyai nilai ekonomis.
2.2.1     Tipe transaksi dasar adalah:
-    Penjualan produk atau jasa
-    Pembelian bahan baku, barang dagang, jasa dan aset tetap dari    supplier
-    Penerimaan kas
-    Pengeluaran kas kepada supplier
-    Pengeluaran kas gaji karyawan
2.2.2     Fungsi penting yang dibentuk SIA pada sebuah organisasi 
              -    Mengumpulkan dan menyimpan data tentang aktivitas dan transaksi
                          -    Memproses data menjadi into informasi yang dapat digunakan
                          -    Dalam proses pengambilan keputusan.
                          -    Melakukan kontrol secara tepat terhadap aset organisasi.
2.2.3      Tujuan SIA:
-    Untuk mendukung operasi-operasi sehari-hari (to Support the –day-to-day operations)
-  Mendukung pengambilan keputusan manajemen (to support decision making by internal decision makers).
- Untuk memenuhi kewajiban yang berhubungan dengan pertanggung-jawaban (tofulfill obligations relating to stewardship)
-    Sebagian dari keluaran yang diperlukan oleh pemroses informasi disediakan oleh sistem pemrosesan transaksi, seperti laporan keuangan dari sistem pemrosesan transaksi. Namun sebagian besar diperoleh dari sumber lain, baik dari dalam maupun dari luar perusahaan. Pengguna utama pemrosesan transaksi adalah manajer perusahaan. Mereka mempunyai tanggung jawab pokok untuk mengambil keputusan yang berkenaan dengan perencanaan dan pengendalian operasi perusahaan. Pengguna output lainnya adalah para karyawan penting seperti akuntan, insinyur serta pihak luar seperti investor dan kreditor.
2.3 Komponen Sistem Informasi
Sistem informasi merupakan sebuah susunan dari orang, aktivitas, data, jaringan dan teknologi yang terintegrasi yang berfungsi untuk mendukung dan meningkatkan operasi seharihari sebuah bisnis, jugamenyediakan kebutuhan informasi untuk pemecahan masalah dan pengambilan keputusan oleh manajer. Ada dua tipe sistem informasi, personal dan multiuser.



2.4 Gambaran SIA Perusahaan
2.4.1 Data dan Informasi Akuntansi
Setiap sistem informasi akuntansi melaksanakan lima fungsi utama, yaitu pengumpulan data, pemrosesan data, manajemen data, pengendalian data (termasuk security), dan penghasil informasi.



2.4.2 Pengumpulan Data
Fungsi pengumpulan data terdiri atas memasukkan data transaski melalui formulir, mensyahkan serta memeriksa data untuk memastikan ketepatan dan kelengkapannya. Jika data bersifat kuantitatif, data dihitung dahulu sebelum dicatat. Jika data jauh dari lokasi pemrosesan, maka data harus ditransmisikan lebih dahulu.
2.4.3 Pemrosesan Data
Pemrosesan data terdiri atas proses pengubahan input menjadi output. Fungsi pemrosesan data terdiri atas langkah-langkah sebagai berikut:
-          Pengklasifikasian atau menetapkan data berdasar kategori yang telah ditetapkan
-          Menyalin data ke dokumen atau media lain
-          Mengurutkan, atau menysusn data menurut karaktersitiknya
-          Mengelompokkan atau mengumpulkan transaski sejenis
-          Menggabungkan atau mengkombinasikan dua atau lebih data atau arsip
-          Melakukan penghitungan
-          Peringkasan, atau penjumlahan data kuantitatif.
-          Membandingkan data untuk mendapatkan persamaan atau perbedaan yang ada
2.4.4 Manajemen Data
Fungsi manajemen data terdiri atas tiga tahap, yaitu: penyimpanan, pemutakhiran dan pemunculan kembali (retrieving).
Tahap penyimpanan merupakan penempatan data dalam penyimpanan atau basis datayang disebut arsip. Pada tahap pemutakhiran, data yang tersimpandiperbaharui dan disesuaikan dengan peristiwa terbaru. Kemudian pada tahap pemunculan kembali (retrieving), data yang tersimpan diakses dan diringkas kembali untuk diproses lebih lanjut atau untuk keperluan pembuatan laporan. Manajemen data dan pemrosesan data mempunyai hubungan yang sangat erat.  
2.4.5 Pengendalian Data
Fungsi pengendalian data mempunyai dasar utama yaitu untuk menjaga dan menjamin keamanan aset perusahaan, termasuk data, dan untuk menjamin bahwa data yang diperoleh akurat dan lengkap serta diproses dengan benar. Berbagai teknik dan prosedur dapat dipakai untuk  menyelenggarakan pengendalian dan keamanan yang memadai.
2.4.6 Penghasil Informasi
Fungsi penghasil informasi ini terdiri atas tahapan pemrosesan informasi seperti penginterprestasian, pelaporan dan pengkomunikasian informasia
2.4.7 Pengendalian persediaan
Sistem pengendalian persediaan menggambarkan proses perubahan dari item-item persediaan. Data mengenai permintaan pelanggan diterima dari sistem proses pemesanan, sistem pengendalian persediaan berbasis komputer memberikan pelayanan berkualitas pada pelanggan disamping meminimasikan investasi dan biaya dalam persediaan.
2.5 Analisa Terhadap SIA Perusahaan
2.5.1 Komputerisasi Proses Akuntansi
Ada bagian dari proses pencatatan yang fungsinya dapat diganti dengan komputer. Bila dipelajari sifatnya, proses mulai dari penjurnalan sampai ke pelaporan sebenarnya bersifat matematis (karena hubungan buku besar dapat ditunjukkan dalam persamaan akuntansi, sistematis (karena urutan mengerjakannya jelas) dan logis (karena unsur pertimbangan atau judgement tidak terlibat lagi). Dengan kata lain, proses tersebut sifatnya adalah penambahan, pembandingan, penyortiran, pereklasifikasian, dan peringkasan dengan cara tertentu yang sudah jelas atau pasti. Pekerjaan atau tugas yang demikian biasanya menjadi objek komputerisasi.
Dengan sistem komputer seperti di atas maka langkah yang paling kritis adalah langkah analisis transaksi karena kalau langkah ini salah, hasil pengolahan data oleh komputer juga ikut salah. Yang menjadi persoalan adalah siapakah orang yang bertugas untuk melakukan pemasukan data (data entry). Tentu saja  tidak setiap orang dapat melakukan hal tersebut. Hanya orang/operator tertentu yang diotorisasi dapat melakukan pemasukan data.
Sistem akuntansi dengan komputer itu sendiri biasanya juga dilengkapi dengan mekanisme pengamanan sehingga tidak setiap orang dapat mengubah data walaupun orang tersebut masih tetap dapat menggunakan komputer yang sama untuk tujuan lain. Untuk dapat menjalankan program dan melakukan pemasukan data orang/operator yang diotorisasi untuk itu diberi kode khusus (disebut password) agar dapat membuka file akuntansi dan melakukan pencatatan transaksi tertentu. Cara ini merupakan  salah satu contoh pengaman dan merupakan salah satu cara untuk menentukan orang yang bertanggung jawab bila terjadi kesalahan atau penyalahgunaan informasi.
Komunikasi dengan komputer dilakukan melalui terminal yang terdiri atas keyboard, layer monitor dan printer. Dalam perusahaan yang besar yang mempunyai komputer berskala besar, komputernya sendiri
biasanya tidak tampak atau tidak terletak di dekat terminal tersebut tetapi khusus terletak di tempat yang disebut pusat komputer. Dalam hal mikrokomputer, semua perangkat komputer menjadi satu kesatuan dan
 berdiri sendiri sebagi suatu sistem.
Walaupun dengan penggunaan komputer kegiatan-kegiatan dalam siklus akuntansi manjadi tidak ada lagi, konsep yang dipelajari dalam sistem akuntansi manual tetap diperlukan karena apa yang dikerjakan oleh komputer tetap mengikuti konsep yang digunakan dalam sistem akuntansi manual. Laporan seperti daftar piutang, daftar utang dan laporan interim dapat disusun dan dicetak setiap saat dengan segera.

Kalau data penyesuaian telah dimasukkan dalam komputer maka laporan keuangan akhir dapat segera dicetak. Oleh karena itu, dalam sistem komputer tidak diperlukan lagi kertas kerja seperti pada sistem manual. Perlu dicatat bahwa konsep pelaporan keuangan tidak dapat diganti oleh komputer, yang dapat diganti dengan komputer adalah proses pengolahan datanya. Oleh karena itu, bagian akuntansi yang mengolah data dengan komputer sering disebut dengan bagian Electronic Data Processing (EDP) yang selain mengolah data akuntansi bagian ini juga mengolah data perusahaan yang lain.
2.5.2 Mencatat Transaksi dalam Sistem Komputer
Program komputer untuk akuntansi biasanya dirancang dengan cermat sehingga operator yang melakukan pencatatan transaksi dapat melaksanakannya dengan mudah. Setiap langkah yang dikerjakan dalam siklus akuntansi (penjurnalan, pengakunan dan penyusunan daftar saldo) dapat dilakukannya dengan mengikuti instruksi yang langsung dapat dilihat pada layar monitor. Instruksi yang sudah disiapkan pada waktu.
Merancang sistem biasanya ditampilkan di layar monitor dalam bentuk menu. Menu menyajikan daftar operasi yang dapat diminta oleh operator dan operator tinggal memilih operasi yang dikehendaki.
2.5.3 Pertimbangan Penggunaan Komputer
Pertimbangan utama penggunaan komputer adalah pertimbangan cost and benefit. Penggunaan komputer merupakan sebuah investasi besar bagi sebuah organisasi. Bukan hanya dalam hal biaya investasi tetapi waktu, tenaga dan sumber daya yang dialokasikan untuk hal ini membutuhkan alokasi yang tidak sedikit. Cost bukan hanya berarti biaya yang dikeluarkan. Waktu, tenaga, sumber daya yang lain haruslah diperhitungkan dalam penggunaan komputer. Permasalahan timbul ketika cost yang berbentuk selain biaya tersebut sukar untuk diukur dalam ukuran kuantitatif. Tentu hal ini membutuhkan alat untuk mengalokasikan dan menentukan ukuran yang tepat untuk mengkuantifikasikannnya.
Kalau dibandingkan dengan sistem manual, sistem komputerisasian memang jelas mempunyai keunggulan (benefit) khususnya dalam hal kecepatan (speed), ketelitian (accuracy) dan kapasitas (capacity) pemrosesan. Kecepatan komputer dapat diandalkan karena komputer mengerjakan suatu perintah dalam hitungan mikrodetik (microsecond). Ketelitian jelas dapat diandalkan karena setelah data disiapkan dengan benar, komputer akan memroses tanpa campur tangan manusia lagi dan kalau komputer sudah diprogram dengan benar kemungkinan kesalahan perhitungan dan klasifikasi menjadi kecil. Itulah sebabnya sebelum suatu komputer dan programnya digunakan, suatu percobaan(trial run) dengan data percobaan perlu dilakukan untuk memverifikasi program. Dalam sistem manual, karena tiap langkah dikerjakan oleh manusia, kemungkinan kesalahan menjadi lebih besar.
Kapasitas untuk menyimpan, mencatat dan mencetak data menjadi sangat besar karena data disimpan dalam bentuk elektromagnetik. Oleh karena itu,di samping laporan utama komputer dapat diprogram untuk menghasilkan laporan-laporan tambahan lainnya termasuk rincian-rincian yang diperlukan. Namun demikian, karena semua data tidak terekam dalam bentuk yang dapat dibaca oleh manusia, kegagalan komputer (computer failure) dapat merunyamkan perusahaan karena data dapat rusak atau hilang atau  tidak dapat dibaca kembali. Itulah sebabnya diperlukan suatu mekanisme backup. Manipulasi dengan komputer dan kejahatan dengan komputer (computer crime) juga merupakan ancaman bagi perusahaan yang mengandalkan operasi dan pencatatan keuangannya dengan komputer. Oleh karena itu, diperlukan suatu sistem pengendalian internal dan computer security yang memadai. Penggunaan password merupakan salah  satu cara pengendalian agar tidak setiap orang dapat mengubah atau memasukkan angka ke dalam sistem komputer.
Perusahaan harus tahu benar manfaat digunakannya komputer dan harus yakin bahwa yang diproses dengan komputer adalah data-data yang benar-benar diperlukan dalam rangka menghasilkan informasi untuk kepentingan perusahaan. Yang lebih penting adalah informasi apa yang harus diproses bukan bagaimana memprosesnya. Kalau yang dimasukkan dalam komputer adalah data yang tidak mempunyai kualitas informasi, keluaran komputer juga merupakan data yang tidak bermanfaat betapapun rapi dan indah hasil cetakannya Pemeo untuk mengatakan hal tersebut adalah garbage-in, garbage-out (GIGO).



BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
3.1.1 Komputerisasi Proses Akuntansi
Ada bagian dari proses pencatatan yang fungsinya dapat diganti dengan komputer. Dengan sistem komputer seperti di atas maka langkah yang paling kritis adalah langkah analisis transaksi karena kalau langkah ini salah, hasil pengolahan data oleh komputer juga ikut salah. Sistem akuntansi dengan komputer itu sendiri biasanya juga dilengkapi dengan mekanisme pengamanan sehingga tidak setiap orang dapat mengubah data walaupun orang tersebut masih tetap dapat menggunakan  komputer yang sama untuk tujuan lain. Untuk dapat menjalankan program dan melakukan pemasukan data orang/operator yang diotorisasi untuk itu diberi kode khusus (disebut password) agar dapat membuka file akuntansi dan melakukan pencatatan transaksi tertentu.
Komunikasi dengan komputer dilakukan melalui terminal yang  terdiri atas keyboard, layer monitor dan printer. Dalam perusahaan yang besar yang mempunyai komputer berskala besar, komputernya sendiri biasanya tidak tampak atau tidak terletak di dekat terminal tersebut tetapi khusus terletak di tempat yang disebut pusat komputer.
Dalam hal mikrokomputer, semua perangkat komputer menjadi satu kesatuan dan berdiri sendiri sebagi suatu sistem.
Walaupun dengan penggunaan komputer kegiatan-kegiatan dalam siklus akuntansi manjadi tidak ada lagi, konsep yang dipelajari dalam sistem akuntansi manual tetap diperlukan karena apa yang dikerjakan oleh komputer tetap mengikuti konsep yang digunakan dalam sistem akuntansi manual. Laporan seperti daftar piutang, daftar utang dan laporan interim dapat disusun dan dicetak setiap saat dengan segera. Kalau data penyesuaian telah dimasukkan dalam komputer maka laporan keuangan akhir dapat segera dicetak. Oleh karena itu, dalam sistem komputer tidak diperlukan lagi kertas kerja seperti pada sistem manual.

3.1.2 Mencatat Transaksi dalam Sistem Komputer
Program komputer untuk akuntansi biasanya dirancang dengan cermat sehingga operator yang melakukan pencatatan transaksi dapat melaksanakannya dengan mudah.
3.1.3 Pertimbangan Penggunaan Komputer
Pertimbangan utama penggunaan komputer adalah pertimbangan cost and benefit. Penggunaan komputer merupakan sebuah investasi besar bagi sebuah organisasi. Bukan hanya dalam hal biaya investasi tetapi waktu, tenaga dan sumber daya yang dialokasikan untuk hal ini membutuhkan alokasi yang tidak sedikit.
Kalau dibandingkan dengan sistem manual, sistem komputerisasian memang jelas mempunyai keunggulan (benefit) khususnya dalam hal kecepatan (speed), ketelitian (accuracy) dan kapasitas (capacity) pemrosesan. Kecepatan komputer dapat diandalkan karena komputer mengerjakan suatu perintah dalam hitungan mikrodetik (microsecond). Itulah sebabnya sebelum suatu komputer dan programnya digunakan, suatu percobaan (trial run) dengan data percobaan perlu dilakukan untuk memverifikasi program. Dalam sistem manual, karena tiap langkah dikerjakan oleh manusia, kemungkinan kesalahan menjadilebih besar.
Kapasitas untuk menyimpan, mencatat dan mencetak data menjadi sangat besar karena data disimpan dalam bentuk elektromagnetik. Oleh karena itu, di samping laporan utama komputer dapat diprogram untuk menghasilkan laporan-laporan tambahan lainnya termasuk rincian-rincian yang diperlukan. Namun demikian, karena semua data tidak terekam dalam bentuk yang dapat dibaca oleh manusia, kegagalan komputer (computer failure) dapat merunyamkan perusahaan karena data dapat rusak atau hilang atau tidak dapat dibaca kembali. Itulah sebabnya diperlukan suatu mekanisme backup. Manipulasi dengan komputer dan kejahatan dengan komputer (computer crime) juga merupakan ancaman bagi perusahaan yang mengandalkan operasi dan pencatatan keuangannya dengan komputer. Oleh karena itu, diperlukan suatu sistem pengendalian internal dan computer security yang memadai.
Perusahaan harus tahu benar manfaat digunakannya komputerdan harus yakin bahwa yang diproses dengan komputer adalah data-data yang benar-benar diperlukan dalam rangka menghasilkan informasi untuk kepentingan perusahaan. Yang lebih penting adalah informasi apa yang harus diproses bukan bagaimana memprosesnya. Kalau yang dimasukkan dalam komputer adalah data yang tidak mempunyai kualitas informasi, keluaran komputer juga merupakan data yang tidak bermanfaat betapapun rapi dan indah hasil cetakannya. Pemeo untuk mengatakan hal tersebut adalah garbage-in, garbage-out(GIGO).

DAFTAR PUSTAKA

1. A Hall, James. 2002. Sistem Informasi Akuntansi. Jakarta : Salemba Empat.
2. F Nash, John, diterjemahkan oleh La Midjan. 2003. Sistem Informasi
    Akuntansi I Pendekatan Manual Pratika Penyusunan Metode dan
    Prosedur. Bandung : Lembaga Informatika Akuntansi.
3.H Bodnar, George & S Hopwood, William, diterjemahkan oleh Amir Abadi
   Yusuf dan Rudi M. Tambunan. 2000. Sistem Informasi Akuntansi
   (Buku Satu). Jakarta : Salemba Empat.
4.Kusnadi. 2000. Akuntansi Keuangan Menengah (Intermediate)
  (Prinsip, Prosedur, dan Metode). Malang : Universitas Brawijaya.
5.Mulyadi. 2001. Sistem Akuntansi. Jakarta : Salemba Empat.
6.McLeod,Jr, Raymond, diterjemahkan oleh Hendra Teguh. 2001.
  Sistem Informasi Manajemen Edisi Ketujuh. Jakarta : PT. Prenhallindo.
7.Soemarso, S.R. 2004. Akuntansi Suatu Pengantar Buku Satu, edisi 5 (Revisi).
   Jakarta : Salemba Empat.
8. Tata, Sutabri. 2005. “Sistem Informasi Manajemen”. Yogyakarta : Penerbit
     ANDI.
9.Warren, R.F. 2005. Pengantar Akuntansi (Accounting), Buku 1 Edisi 21.
    Jakarta: Salemba Empat.
10.Hadi.samsul. 2006. “Kunjungan Industri PT. Gudang Garam Tbk”.
     SMK PGRI 1 Pasuruan.


Category: 0 komentar

0 komentar:

Posting Komentar